Neraca: laporan posisi keuangan
Artikel ini menjelaskan pengertian neraca, unsur-unsur neraca yang mencakup aktiva, kewajiban dan modal, bentuk neraca, serta memberikan contoh neraca yang lazim ditemukan dalam praktik.
Ingin mahir menghitung pajak dan mengisi SPT?
Ikuti pelatihan Brevet Pajak Unsoed Purwokerto. Kunjungi halaman kami di Facebook untuk mendapatkan informasi pendaftaran, acara, dan aktivitas kami.Daftar isi
- Pengertian neraca
- Unsur neraca
- Klasifikasi neraca
- Aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
- Utang lancar dan utang jangka panjang
- Modal atau ekuitas
- Bentuk dan contoh neraca
Pengertian neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan pada tanggal tertentu (contohnya akhir bulan, akhir semester, atau akhir tahun). Neraca, disebut juga laporan posisi keuangan, merupakan sumber informasi utama tentang posisi keuangan perusahaan karena neraca merangkum elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas.Secara umum, neraca berguna untuk menilai risiko-risiko terkait perusahaan serta prospek arus kas masa depan yang akan dihasilkan perusahaan. Pengguna laporan keuangan menggunakan informasi yang terkandung dalam neraca untuk:
- Mengevaluasi struktur pendanaan.
- Menganalisis likuiditas.
- Menilai solvabilitas.
- Menilai fleksibilitas keuangan.
Laporan posisi keuangan juga memiliki beberapa kelemahan, terutama terkait pengukuran atau penilaian unsur-unsur aset dan kewajiban perusahaan.
- Sebagian aset (aktiva) diukur dan disajikan dengan biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, bukan dengan nilai kini. Hal ini banyak dikritik karena tidak mencerminkan nilai wajar.
- Aktiva tak berwujud yang sebenarnya memiliki manfaat ekonomi tetapi sulit diukur nilainya secara objektif karena dihasilkan secara internal tidak boleh diakui dalam neraca. Contoh aset tak berwujud semacam ini adalah merek dagang yang dihasilkan secara internal.
- Neraca mungkin saja tidak melaporkan semua kewajiban, karena sebagian kewajiban sengaja disembunyikan melalui rekayasa akuntansi yang dikenal dengan istilah off-balance sheet financing.
- Pengukuran nilai sebagian unsur neraca melibatkan penggunaan pertimbangan dan estimasi, contohnya melalui estimasi masa manfaat aset tetap dan estimasi kewajiban garansi.
Baca juga: Contoh laporan keuangan menurut standar akuntansi
Unsur neraca
Neraca melaporkan tiga unsur posisi keuangan yaitu:- Aktiva (disebut juga aset)
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
- Kewajiban atau utang (disebut juga liabilitas)
Kewajiban adalah kewajiban perusahaan saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya di masa depan akan mengakibatkan arus keluar sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
- Modal (disebut juga ekuitas)
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Neraca merepresentasikan persamaan dasar akuntansi:
Pengaruh semua transaksi bisnis sebenarnya bisa direpresentasikan dengan persamaan akuntansi di atas.
Baca juga: Laporan laba rugi
Klasifikasi neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan menyajikan ringkasan aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan secara terstruktur. Aktiva dan utang seharusnya diklasifikasikan menurut karakteristik operasi perusahaan.Standar akuntansi keuangan mengharuskan perusahaan membuat neraca yang mengelompokkan aktiva menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Kewajiban juga harus dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.
Penyajian neraca berdasarkan urutan likuiditas unsur-unsur aktiva dan kewajiban juga diperbolehkan jika informasi yang dihasilkan dengan cara itu lebih relevan dan andal. Lembaga keuangan biasanya menyajikan neraca berdasarkan urutan likuiditas.
Baca juga: Laporan arus kas
Aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
Aset lancar atau aktiva lancar adalah aset yang:- diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi normal
- dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan
- diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
- berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Aktiva yang tidak termasuk dalam salah satu kategori di atas merupakan aset tidak lancar.
Contoh aktiva lancar adalah:
- Kas, bisa berupa kas dalam rekening koran dan tabungan di bank atau kas kecil (uang persediaan).
- Investasi jangka pendek dalam saham dan obligasi perusahaan lain (aset keuangan diperdagangkan).
- Piutang usaha (atau piutang dagang), yaitu jumlah yang akan diterima dari pelanggan terkait pengiriman barang/penyerahan jasa.
- Persediaan, yaitu produk yang tersedia untuk dijual kepada pelanggan.
- Beban dibayar di muka, yaitu jumlah yang dibayar untuk beban di masa depan.
Contoh aktiva tidak lancar dalam neraca adalah aktiva tetap, investasi jangka panjang, properti investasi, aset tak berwujud, dan aset lain yang bukan aktiva lancar.
Aset tetap atau aktiva tetap adalah aset yang digunakan dalam produksi barang dan jasa. Aktiva produktif ini bersifat jangka panjang yang meliputi:
- Tanah: properti tempat berdirinya fasilitas produksi.
- Gedung: struktur fisik tempat operasi perusahaan.
- Mesin dan peralatan: meliputi mesin operasi, kendaraan, komputer, dan lain-lain.
Investasi jangka panjang adalah aktiva yang dibeli oleh perusahaan untuk memperoleh manfaat jangka panjang. Investasi jangka panjang meliputi:
- Wesel tagih jangka panjang yang terutang kepada perusahaan (pelanggan atau pihak lain).
- Investasi dalam saham perusahaan lain yang dimiliki dengan harapan memperoleh dividen dan/atau kenaikan harga.
- Investasi dalam obligasi perusahaan lain yang dimiliki dengan harapan memperoleh bunga.
- Aktiva lain, contohnya tanah, yang dimiliki untuk jangka panjang (properti investasi).
Aset tak berwujud atau aktiva tak berwujud adalah aset jangka panjang yang manfaatnya tidak melekat pada substansi fisik aset itu. Contoh aset tak berwujud meliputi:
- Paten: klaim hukum untuk memproduksi dan menjual produk.
- Hak cipta: klaim hukum atas buku, seni, musik.
- Goodwill: diakui bila satu perusahaan membeli perusahaan lain dan harga belinya lebih tinggi dari nilai wajar aktiva bersih.
Baca juga: Siklus akuntansi: tahap-tahap proses akuntansi
Utang lancar dan utang jangka panjang
Dalam neraca, yang dimaksud dengan kewajiban jangka pendek atau utang lancar adalah kewajiban yang:- diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normal
- dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (contohnya instrumen derivatif)
- jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
- penyelesaiannya tidak bisa ditunda lebih lama lagi dari dua belas bulan setelah periode pelaporan
Kewajiban yang tidak termasuk dalam salah satu dari kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Contoh utang lancar adalah:
- Utang usaha (utang dagang)
- Utang gaji
- Utang bunga
- Wesel bayar jangka pendek
- Bagian lancar utang jangka panjang
- Pendapatan diterima di muka
Utang lancar biasanya dilunasi dengan menyerahkan aktiva lancar (contohnya berupa kas).
Utang jangka panjang biasanya mencakup:
- Kewajiban yang berasal dari pembiayaan, contohnya penerbitan obligasi, utang sewa (leasing), dan utang bank jangka panjang
- Kewajiban yang berasal dari kegiatan operasi, contohnya adalah kewajiban pensiun dan kewajiban pajak tangguhan
- Kewajiban yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tertentu di masa depan, contohnya adalah provisi terkait kewajiban garansi.
Contoh utang jangka panjang yang dimiliki perusahaan pada umumnya adalah:
- Wesel bayar, adalah jumlah yang terutang kepada bank atau kreditor lainnya dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
- Utang hipotek, adalah jumlah yang terutang kepada perusahaan hipotek dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
- Utang obligasi, adalah jumlah yang terutang kepada investor yang memiliki investasi dalam obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang pembayaran pokok dan bunganya berjangka waktu lebih dari satu tahun.
Baca juga: Siklus akuntansi dan laporan keuangan perusahaan jasa
Modal atau ekuitas
Kategori ekuitas dalam neraca perseroan terbatas mencakup dua komponen utama, yaitu “modal disetor” dan “laba ditahan” (seringkali disebut juga “saldo laba” atau “cadangan”).Modal disetor adalah modal yang diperoleh ketika pemilik (pemegang saham) perusahaan yang berbadan hukum perseroan menyetorkan uang dan aset lainnya kepada perseroan. Komponen modal disetor meliputi:
- Modal saham, adalah bagian saham yang diterbitkan untuk mencerminkan kepemilikan.
- Agio saham, adalah kelebihan jumlah yang disetorkan oleh pemegang saham.
Laba ditahan atau saldo laba adalah komponen ekuitas yang mencerminkan kelebihan laba yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan setelah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Laba ditahan merepresentasikan akumulasi modal yang dihasilkan perusahaan bagi para pemegang saham.
Perusahaan tertentu yang memiliki unsur penghasilan komprehensif lain akan menyajikan “akumulasi penghasilan komprehensif lain” dalam kategori ekuitas. Kategori ekuitas neraca konsolidasi juga akan menyajikan kepentingan non-pengendali.
Siklus akuntansi dan laporan keuangan perusahaan dagang
Bentuk dan contoh neraca
Standar akuntansi keuangan tidak mengatur bentuk neraca. Perusahaan ada yang menyajikan aktiva terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ekuitas dan terakhir kewajiban (praktik semacam ini lazim di Eropa). Ada juga perusahaan yang menyajikan aktiva lancar pada urutan awal kategori aktiva, dan kewajiban lancar pada urutan awal kategori kewajiban (praktik semacam ini lazim di Indonesia dan Amerika Serikat).Secara umum, ada dua bentuk neraca yang biasa ditemukan dalam praktik, yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form).
Neraca bentuk akun menyajikan unsur-unsur neraca secara berdampingan: bagian kiri menyajikan aktiva dan bagian kanan menyajikan kewajiban dan ekuitas. Contoh neraca bentuk akun adalah sebagai berikut:
Neraca bentuk laporan menyajikan unsur-unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas secara berurutan ke bawah dimulai dari aktiva, dilanjutkan utang, dan terakhir modal. Contoh neraca bentuk laporan disajikan sebagai berikut:
Rincian unsur-unsur neraca juga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang relevan dengan aktiva, kewajiban, dan ekuitas tertentu yang dilaporkan.
Komentar
Posting Komentar