Contoh transaksi derivatif – kontrak opsi (option contracts)

Untuk dapat lebih memahami instrumen derivatif, artikel ini memberikan contoh transaksi derivatif berupa kontrak opsi (option contracts) serta menjelaskan bagaimana pengaruhnya terhadap laba.


Baca juga:

PT Tembaga Mulia adalah perseroan yang bergerak di bidang usaha pertambangan tembaga. Dalam empat kuartal mendatang, PT Tembaga Mulia akan akan menambang dan menjual 100.000 kilogram tembaga. Semua tembaga akan terjual pada akhir kuartal keempat.

Biaya tetap diproyeksikan berjumlah Rp25.000.000.000 dan biaya variabel berjumlah Rp39.000 per kilogram. Berdasarkan proyeksi tersebut, PT Tembaga Mulia harus menutup biaya sejumlah Rp28.900.000.000 untuk dapat pulang pokok (break even), mencakup biaya tetap Rp25.000.000.000 ditambah biaya variabel Rp3.900.000.000. Pendapatan pulang pokok berjumlah Rp289.000 per kilogram.

Berikut disajikan proyeksi keuntungan (kerugian) berdasarkan berbagai posisi pendapatan per kilogram:

contoh transaksi derivatif

PT Tembaga Mulia memutuskan untuk menggunakan kontrak opsi (option contracts) untuk mengelola risiko. Kontrak opsi bisa dianggap sebagai sejenis asuransi.


Ingin mahir menghitung pajak dan mengisi e-SPT?

brevet pajak unsoed purwokerto

Ikuti pelatihan Brevet Pajak Unsoed Purwokerto. Kunjungi halaman kami di Facebook untuk mendapatkan informasi pendaftaran, acara, dan aktivitas kami.


Ketika seseorang membeli asuransi kepemilikan rumah, perusahaan asuransi akan mengganti kerugian pemilik rumah ketika terjadi pencurian, kebakaran, atau risiko-risiko lainnya terkait kepemilikan rumah. Jasa asuransi semacam itu tentunya tidak gratis. Jumlah yang harus dibayar pemilik rumah tergantung pada risiko kerugian. Sebagai contoh, pemilik rumah di area yang rawan pencurian akan membayar premi asuransi yang lebih mahal daripada pemilik rumah di area yang tidak rawan kriminal karena risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan asuransi juga lebih tinggi.

Demikian juga, PT Tembaga Mulia bisa saja membeli opsi jual. Terkait opsi, ada dua pihak yang terlibat, yaitu penjual opsi (disebut juga penerbit opsi) dan pembeli opsi. Pihak yang menjual (menerbitkan) opsi jual harus membeli aset dengan harga yang ditetapkan, sedangkan pihak pembeli opsi jual memiliki pilihan untuk menjual aset itu dengan harga pasar, dan akan melakukannya jika harga pasar aset itu lebih tinggi pada tanggal eksekusi. Dengan opsi jual, PT Tembaga Mulia akan memiliki hak untuk mengeksekusi opsinya dan mengharuskan penerbitnya untuk membeli tembaga dengan harga yang ditetapkan di awal, misalnya Rp300.000. PT Tembaga Mulia akan mengeksekusi opsinya jika harga pasar tembaga di bawah Rp300.000 pada tanggal eksekusi opsi. PT Tembaga Mulia akan membiarkan opsinya kadaluwarsa jika harga pasar tembaga di atas Rp300.000.

Dengan cara ini, PT Tembaga Mulia mengalihkan risiko turunnya harga pasar ke pihak penerbit opsi tetapi masih bisa memperoleh manfaat dari harga yang lebih tinggi jika harga pasar lebih tinggi daripada harga eksekusi opsi Rp300.000.

Agar pihak penerbit opsi mau menerbitkan opsi, penerbit opsi itu harus diberi kompensasi. Terdapat beberapa model penilaian opsi (option pricing models). Model yang sangat populer adalah model Black-Scholes. Model Black-Scholes menggunakan parameter-parameter probabilitas seperti variabilitas aset yang mendasari (dalam contoh PT Tembaga Mulia adalah variabilitas harga historis tembaga), tingkat harga aset yang mendasari yang saat ini berlaku (misalnya, tembaga), dan lamanya waktu hingga jatuh tempo opsi, untuk menentukan harga opsi. Harga opsi tentu saja akan lebih tinggi jika probabilitas eksekusi juga lebih tinggi.

Melanjutkan contoh transaksi derivatif PT Tembaga Mulia di atas, misalnya harga opsi Rp10.500 per kilogram tembaga dan harga eksekusi Rp300.000. Jika harga tembaga Rp300.000 atau lebih tinggi pada tanggal eksekusi, PT Tembaga Mulia tidak akan mengeksekusi opsi. PT Tembaga Mulia akan memilih untuk menjual tembaga dengan harga pasar, misalnya Rp340.000.

Berbeda dengan kontrak serah, transaksi dengan kontrak opsi tidak gratis. Harga opsi di atas bagi PT Tembaga Mulia adalah Rp10.500 per kilogram, sehingga pendapatan neto yang akan diperoleh PT Tembaga Mulia hanya Rp329.500 per kilogram setelah harga opsi diperhitungkan. Penghasilan PT Tembaga Mulia lebih rendah dibandingkan jika hedging tidak dilakukan.

Tabel berikut menyajikan pengaruh terhadap penghasilan dari opsi pada berbagai skenario harga pasar:

contoh transaksi derivatif

Dari tabel di atas Anda bisa melihat pengaruh eksekusi opsi terhadap penghasilan. Jika PT Tembaga Mulia tidak membeli opsi, laba perusahaan sangat bervariasi, dan perusahaan mungkin saja kehilangan uang dalam jumlah besar. Distribusi penghasilan diubah menjadi tidak terlalu berisiko setelah opsi dibeli. Pada skenario harga Rp300.000 dan di bawahnya, perusahaan memperoleh Rp50.000.000. Jika opsi tidak dibeli, perusahaan bisa memperoleh keuntungan Rp1.100.000.000 jika harga pasar berada di level Rp300.000 atau menderita kerugian Rp8.900.000.000 jika harga pasar Rp200.000.

Jika harga tembaga lebih tinggi dari Rp300.000 per kilogram, PT Tembaga Mulia tidak akan mengeksekusi opsi dan bisa menjual tembaga dengan harga pasar untuk memperoleh penghasilan jauh lebih besar dari Rp50.000.000, tetapi tetap lebih kecil dibandingkan dengan jika tidak terjadi pembelian opsi. Sebagai contoh, pada tingkat harga Rp340.000 per kilogram, keuntungan jika tanpa hedging adalah Rp5.100.000.000. Karena harga opsi Rp1.050.000.000, penghasilan sesungguhnya yang diperoleh hanya Rp4.050.000.000.

Referensi: Beams et al, 2012, Advanced Accounting 11th Edition, Pearson Education, Inc.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download PSAK terbaru | PDF | exposure draft

Contoh jurnal penjualan dan pertukaran aktiva tetap

Contoh jurnal dan laporan keuangan perusahaan jasa