Investasi
Anda melakukan investasi berarti dana yang Anda miliki digunakan untuk membeli aset dan memegang atau menahan aset itu untuk jangka waktu tertentu. Dana yang semula bebas menjadi terikat pada aset yang Anda beli. Setelah terikat, dana Anda tidak lagi tersedia untuk tujuan-tujuan lain (Jones, 2014).
Sepanjang Anda memegang aset itu (selama periode investasi), Anda menerima imbal hasil. Sebagai contoh, Anda membeli saham. Sebagai pemegang saham, Anda menerima imbal hasil berupa dividen. Anda juga memperoleh imbal hasil ketika menjual saham yang selama ini Anda pegang dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli. Imbal hasil dari investasi juga dikenal dengan istilah return.
Dalam teori
investasi, return atau imbal hasil dari investasi dibedakan menjadi return realisasi
(realized return) dan return ekspektasi (expected return). Anda tidak
usah frustrasi dengan dua konsep tersebut.
Secara
sederhana, return realisasi adalah return yang benar-benar Anda peroleh setelah
Anda berinvestasi. Dalam praktik, return realisasi inilah yang Anda dapatkan.
Sebagai contoh, Anda membeli obligasi negara senilai Rp1 juta dan memperoleh
bunga 8% atau Rp80 ribu selama tahun 2023. Imbalan sejumlah Rp80 ribu itu
adalah return realisasi.
Return
ekspektasi adalah return yang diharapkan investor dari aset tertentu dalam
periode waktu tertentu. Sebagai contoh, dengan melakukan investasi selama satu
tahun dalam saham Anda berharap memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi
daripada investasi dalam obligasi dalam periode waktu yang sama. Investasi
dalam saham PT A bisa diharapkan lebih tinggi imbal hasilnya daripada investasi
dalam saham PT B.
Return
ekspektasi bisa dihitung dengan nilai rata-rata imbal hasil dari aset tertentu berdasarkan
data historis. Anda menghitung return ekspektasi ketika melakukan analisis
investasi atau penelitian terkait investasi.
Komentar
Posting Komentar